SEJARAH KEBUDAYAAN PERANCIS “PRANCIS ABAD XX”
ABAD XX ( Le XXe siècle )
Kelahiran Negara Perancis Baru
Perkembangan
yang dialami oleh sebagian besar negara di Eropa dan Amerika serikat, Di
Perancis ditandai oleh hal-hal yang khas, yaitu :
·
Jumlah
penduduk yang tetap
·
Industrialisasi
yang lebih lambat
·
Urbanisasi
yang perlahan
·
Kelas
buruh mengalami perkembangan
·
Kekuatan
berjuis menguat karena ditambah anggota-anggota kelas menengah
Aspek
dan Batas Perkembangan Ekonomi
Perancis
mengalami proses modernisasi yang menyeluruh. Aspek yang utama adalah masuknya
perancis dengan pasti ke dalam area industri. Ini terjadi selama dua fase
perkembangan yaitu periode 1840-1860, saat perancis mengalami dampak revolusi
industri berdasarkan batu bara, mesin uap, kereta api,metalurgi, dan periode
1896-1913, saat terjadi “revolusi industri kedua”, yaitu listrik dan mobil.
Sektor
Pertanian
Disektor ini
perancis cenderung lebih lambat dibandingkan dengan apa yang terjadi diinggris.
Perubahan-perubahan yang menentukan terjadi melalui jalan yang memang lebih lambat.
Kemajuan yang paling jelas pada awal kekaisaran II, baik disektor pertanian
maupun industri.Karena disektor ini dianggap sebagai beban yang menahan
pertumbuhan ekonomi perancis. Sampai sekitar 1873, kemakmuran pertanian membawa
kemajuan yang luar biasa, beberapa daerah, seperti pas-de-calais, mengembangkan
kekhususan dalam sektor pertanian yang terkait dengan perdagangan hasil
produksinya.
Jaringan
Industri dan Perdagangan baru
Industri juga
mengalami peningkatan yang pesat, yang pertama adalah revolusi dibidang
perbankan. Berkat modernisasi yang diberlakukan di bank-bank peyimpanan uang
dan pinjaman-pinjaman untuk industri menjadi umum. Akan tetapi lambang dan
penggerak pertumbuhan ekonomi adalah kereta api. Produktivitas jaringan
meningkat dan rel kereta api merupakan objek investasi yang besar sepanjang
tahun 1960. Perkembangan hubungan timbal balik yang dipermudah itu merupakan
faktor yang menentukan bagi peningkatan industri. Penyebarluasan
prosedur-prosedur industri baru juga ikut membantu misalnya :
·
pabrik
besi yang memakai kayu diganti dengan tanur tinggi
·
Meningkatnya
produktifitas didukung oleh pemanfaatan teknik-teknik baru, seperti prosedur
Gilchrist (1878), yang bisa menjernihkan
biji besi dari daerah lorraine yang terlalu banyak mengandug fosfor
·
Mesin
uap mencapai tingkat keberhasilannya
Peningkatan
yang luar biasa dalam bidang mekanisasi menguntungkan terutama bagi industri
taha-tahap industri kimia, industri tekstil berkembang dan pentingnya berkurang
secara relatif. Tidak hanya itu mulai muncul pula toko-toko penjual pakaian
seperti toserba bon marchè, yang didirikan tahun 1852
Fenomena bersiklus
Kemamkmuran
pada tahun-tahun pertama kekaisaran II dikuti oleh kemajuan perlahan yang
terasa sejak 1857-1860, dan lebih terasa lagi pada tahun 1880-an. Jatuhnya
perusahaan union générale tahun 1882 mengawali sejumlah kebangkrutan pada
perusahaan dan bank bisnis, kemiskinan, pengannguran dan konflik sosial
terjadi, investasi benar-benar menurun
dan sektor perbankan tidak memberikan pinjaman pada industri,. Pertanian
terutama merosot tajam karena krisis, termasuk dan krisis tanaman anggur yang
paling parah. Akhirnya perdagangan luar negeri menderita penurunan yang hebat
pula. Tahun-tahu 1876-1879 merupakan awal kemunduran yang cepat disemua pasaran
internasional.
Meskipun demikian, ekonomi perancis mulai
bangkit kembali sekitar tahun 1896 dan terutama sejak 1906. Sampai perang,
berkembangnya industri baru terdepan yang dirajai oleh perancis. Dan diambang
perang keliatan seimbang, bersandar pada mata uang yang kuat dan potensial yang
luar biasa.
Perubahan
dalam masyarakat
Urbanisasi berkembang dengan mulainya perpindahan dari
perdesaan menuju perkotaan. Dari tahun 1841-1913, jumlah penduduk naik dari
35.800.000 orang menjadi 39.800.000, tetapi mengingat perancis telah kehilangan
daerah Alsace-lorraine dan memperoleh nice dan daerah savoie, kenaikan itu lebih
disebabkan oleh imigrasi ketimbang oleh kelahiran yang mengalami kemunduran.
Pertumbuhan Dunia Perburuhan
Sekitar
1900, didaerah lyon ditemukan baik pengrajin tradisional, pekerja sektor
industri modern, maupun pekerja sektor tersier yang ada ada kaitan dengan
industri, jadi lingkungan amat rumit dan beragam : mulai dari pengrajin kota
yang memiliki keahlian khusus, terpelajar, berbekal keterampilan, budaya buruh
dan politik, sampai buruh tekstil desa, yang kebanyakan melarat. Dalam periode
1914, kekaisaran II-lah yang satu=satunya menerapkan politik perburuhan. Baru
pada akhir abad 19 muncul “penyesalan sosial” dilingkungan borjuis perancis.
Buktinya adalah pengaruh keputusan paus (ensiklik) Rerum novarum yang
diberlakukan tahun 1891.
Kejayaan dan Keragaman Kelompok
Borjuis
Sebenarnya
dapat dikatakan para kelas borjuis. Pada zaman itu mengalami kemunduran terutama
dalam kehidupan politik, meskipun demikian, mereka tetap berpengaruh ditingkat
lokal, bahkan sampai ditingkat daerah, didaerah yag banyak didiami oleh para pemilik tanah yang luas.
Mereka menduduki jabatan administrasi yang tinggi dan kadang-kadang
dilingkungan bisnis. Semasa kekaisaran II, golongan borjuis atas yang bergerak
dibidang bisnis, yang menjadi kaya oleh perdagangan dan sektor perbankan.,
mengalami perkembangan yang pesat. Semasa Republik III kelompok borjuis
bermunculan : pengacara yang terkemuka atau dokter yang terkenal, insinyur dan
aristokrasi republikan baru yang terdiri dari penjabat.
Keragaman dan kekayaan
kehidupan budaya
Pada
tahun 1789, “pers kecil” murah dengan tiras besar sekali – le petit journal, le petit parisien, le matin, dan le journal, mencetak
2.400.000 eksemplar sekitar tahun 1900-an beserta pers lokal menyebarkan ke
mana-mana suatu corak yang menjadi pemersatu.
Setelah hilangnya generasi
gerakan romantis yang saksinya tetap ada, yaitu victor hugo, yang menjadi penyair
nasional, dan setelah kegagalan tahun 1848, maka mulai terbuka zaman realisme
dan naturalisme, dari flaubert sampai zola. Sementara itu, masyarakat awam
meminati novel populer, teater ringan dan operet.Berhadapan dengan akademisme
yang menguasai kesenian resmi, karya-karya manet menandai zaman baru dan
membuka jalan pada usaha-usaha pelukis”impreonis”. Dari zaman impreosionisme
dan penggantinya, dari cézanne sampai seniman gerakan cubisme.
Karya
sastra abad 20
Macam-macam aliran
karya sastra
Naturalisme
Naturalisme Yaitu suatu bentuk karya seni lukis
(seni rupa) dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan
nature atau alam nyatan, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Supaya
lukisan yang dibuat benar – benar mirip atau persis dengan nyata, maka susunan,
perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan
seteliti mungkin, setepat –setepanya. di dalam seni rupa adalah usaha
menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan
pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai
reaksi atas kemapanan romantisme.
Contohnya : Emile zola (1865-1866)
Realisme
Realisme di dalam seni
rupa
berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam
kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan
kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Pembahasan
realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang
bermula di Perancis pada pertengahan abad
19.
Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India. Realisme sebagai gerakan kebudayaan.
Realisme menjadi
terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad
19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi
politik, dan demokrasi.
Realisme
kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika
Serikat
di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra
realisme dari Perancis meliputi nama Honoré de
Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan Jean François
Millet. Realisme dalam seni rupa.
Contoh : flaubert (madame bovary, 1857)
Kubisme
kubisme adalah sebuah
gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan
Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk
objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi,
deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan
dan patung melalui pendekatannya masing-masing
pada kubisme, bentuk –bentuk karyanya menggunakan bentuk –bentuk geometri
(segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman kubisme
sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat
kabar, gambar –gambar poster dan lain- lain.
Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso
dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti
patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan
topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still
life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan
perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan
aliran baru.
Istilah "Kubis" itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa
kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya
Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces
everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk
kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries
cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai
susunan petits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai
istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti karya-karya tersebut.
Perkembangan awal
Dalam tahap perkembangan awal, Kubisme mengalami fase Analitis yang dilanjutkan
pada fase Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme segera mengarah lebih kompleks dalam
corak yang kemudian lebih sistematis berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal
ini sering diberi istilah Kubisme Analitis karena objek lukisan harus
dianalisis. Semua elemen lukisan harus dipecah-pecah terdiri atas
faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus.
Objek lukisan kadang-kadang setengah tampak digambar dari depan persis,
sedangkan setengahnya lagi dilihat dari belakang atau samping. Wajah manusia
atau kepala binatang yang diekspos sedemikian rupa, sepintas terlihat dari
samping dengan mata yang seharusnya tampak dari depan.
Pada fase Kubisme Analitis ini, para perupa sebenarnya telah membuat
pernyataan dimensi keempat dalam lukisan, yaitu ruang dan waktu karena pola perspektif
lama telah ditinggalkan.
Contohnya :
Francis Picabia, 1912, The Procession, Seville, oil on canvas,
Fauvisme
Fauvisme adalah suatu
aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama
fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve" (binatang liar)
oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automne dalam
artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.
Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.
Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul GauguinPaul Sérusier: kepada "How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion.""Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."
Segala
hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti
yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan
oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan
konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak
lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi
pelukis.Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa
lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk
benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap
kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu
pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun
ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai
dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada
masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga 1907.
Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari
rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada
gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya
menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis
fauvis.Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep
seni rupa modern berikutnya.
Contohnya : karya paul cezanne
Ekspansi
Lahirnya sebuah
partai kolonial
Ekspansi atau perluasan, pada tahap ini partai telah
berkembang menjadi organisasi politik yang semakin membutuhkan dukungan massa. Sejak
awal abad 20, pandangan orang telah berubah saat memegang kekuasaan, kelompok
radikal meneruskan politik kolonial. Meski lama menentang, kelompok nasionalis
kanan akhirnya pun mendukungnya.
Kedudukan
Perancis di Dunia pada tahun 1914
Di ambang
terpecahnya Perang dunia I, kekaisaran tampil sebagai sosok yang kokoh dengan
luas wilayah mencakup hampir 10 juta km2 dan penduduk 50 juta jiwa. Tetapi pada paruh
kedua abad ke-19, pengaruh perancis didunia tidak semata-mata terpancar dari
hasil ekspansi kolonialnya. Sekalipun emigrasi rendah, pengaruh kebudayaan
perancis terbantu oleh prestise intelektual dan seni ibu kota paris, juga oleh
tersebarluasnya bahasa perancis sebagai bahasa elit dieropa, maupun diamerika
latin, sekaligus sebagai bahasa diplomatik. Sejak akhir abad ke-19, ekspansi
keuangan perancis menjadi luar biasa : para pemilik modal mengekspor modal
mereka. Pada tahun 1913, pinjaman negara, yang dianggap bernilai aman,
merupakan lebih dari separuh jumlah modal yang ditanamkan di luar negeri. Yang
menarik perhatian para penanam modal adalah Rusia sebagai sekutu, juga
austria-hungaria, kekaisaran ottoman, amerika latin dan china.
PERANG DUNIA I
Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia I
Perang Dunia I melanda
dunia pada 1914-1918. Perang hebat ini pada awalnya hanya terjadi di kawasan
benua Eropa, kemudian menjalar ke ke negara-negara di kawasan Benua Amerika dan
Asia, seperti Kanada, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Cina dan
Jepang. Itulah sebabnya perang ini disebut
Perang Dunia
Perang Dunia I tidak
terjadi dengan begitu saja, karena suatu peristiwa pasti ada sebabnya. Begitu
juga dengan Perang Dunia I ini. Latar belakang perang dunia ini dapat dibedakan
menjadi sebab umum dan sebab khusus.Sebab umum Sekumpulan kondisi yang dapat
memicu terjadinya perang dunia tersebut. Sedangkan sebab khusus adalah suatu
peristiwa yang menjadi titk awal terjadinya perang dunia tersebut.
a. Sebab-sebab Perang Dunia I
Meletusnya Perang Dunia
I terdapat dua sebab yang mempengaruhi, yaitu sebab-sebab umum dan sebab-sebab
khusus.
- Sebab umum:
1.Persekutuan Antarnegara
Situasi pertentangan
yang semakin runcing menyebabkan munculnya persekutuan Pada 1882, antara
Jerman, Austria dan Italia membentuk persatuan militer yang disebut Triple
Alliance. Akibatnya timbul reaksi dari Inggris dan Perancis dengan membentuk
Entente Cordiale pada 1904 dan pada 1907 menjadi Triple Entente, setelah Rusia
menjadi anggota baru. Maka, dunia pada saat itu sudah terbagi menjadi dua blok
militer yang siap menerkam satu sama lain.
2.
Kemajuan industry:
kemajuan industri di Eropa menimbulkan masalah
baru dalam kehidupan masyarakat.
3. perlombaan senjata:
Persaingan diantara negara-negara persekutuan
militer tadi saling mengancam stabilitas negara-negara lainnya. Akibatnya,
mereka mengembangkan industri militernya untuk menghasilkan senjata-senjata
perang.
Sebab khusus:
Terbunuhnya Putra
Mahkota Austria Francis Ferdinand di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914 oleh
Gavrilo Princip (anggota gerakan Serbia Raya). Kejadian tersebut menyulut
meletusnya Perang Dunia I. Ketika itu, ia bersama istrinya mengadakan kunjungan
untuk melihat dari dekat latihan perang di daerah Bosnia. Ternyata latihan
perang itu dianggap sebagai tantangan oleh pihak Serbia Raya (yang didukung
oleh Rusia). Kemudian Austria mengirim ultimatum kepada Serbia yang disusul dengan
pengumuman perang.
Sementara itu di
Austria timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan
kaum Slavia, yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti Kaisar Frans Joseph II)
terpaksa turun takhta tahun 1918 sehingga Austria-Hongaria menjadi republik.
Dampak Perang Dunia ke1
- Pada bidang politik : Adanya paham baru disuatu
Negara
Munculnya Negara Negara baru
- Bidang
sosisal : Perang yang berkepanjangan membuat semua orang menginginkan
adnya perdamaian
- Bidang
Ekonomi: Pada perang dunia Perekonomian
tidak mendapapertihatian,akibatnya krisis ekonomi yang dahsyat
melanda dunia
Akhir Perang Dunia I
(11 Nopember 1918)
Kekalahan
Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin bertambah susah.
Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis)
yang hendak menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi serangan dua kali yaitu dari pihak sekutu dan
pemberontakan dari kaum komunis. Karena serangan itu Jerman terpaksa menyerah
pada tahun 1918. yang menyebabkan Kaisar Wilhelm II turun takhta dan
pemerintahan dipegang oleh Elbert Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan
selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu.Sementara itu di Austria timbul
pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum Slavia,
yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti Kaisar Frans Joseph II) terpaksa
turun takhta tahun 1918 sehingga Austria-Hongaria menjadi republik.Pada Awal
tahun 1919 perancis mengajukan perjanjian yang mengakhiri perang yang disebut
dengan perjanjian Versailles.
Perancis
Selama Perang Dunia II
- Perang Aneh
Kelompok
sosialis tidak masuk ke dalam pemerintahan Daladier yang diubah. Menunduhnya
bertindak otoriter dengan tak henti-hentinya mengeluarkan dekrit undang-undang.
Partai komunis menyetujui Pakta Jerman-Soviet dan anggaran bagi kepentingan
perang. Setelah menerima seruan Internasional Buruh, Partai Komunis menentang
“perang imperialisme”. Pemeirntah membubarkan partai komunis yang disertai aksi
penindasan keras.
Para sekutu tidak mau
mengambil resiko melakukan serangan dan mengira bisa melumpukan Jerman dengan
aksi pengempungan. “Perang Aneh” ini melemahkan opini publik. Di seputar Pierre
Laval, beberapa anggota keleompok radikal dan sosialis pencinta damai ,
berkembang gagasan bagi perunding damai. Sedangkan para pendukung garis keras,
berhasil memaksakan pengunduran diri Daladier, yang dianggap kurang berani dan
tegas.Paul reynaud menggantikan kedudukannya tetapi hanya mampu meraih dukungan
mayoritas dikit. Dan Daladier tetap bertahan sebagai Menteri Peperangan. Jerman
mendahului rencana intervensi Perancis-Inggris di Norwegia. Akibat kegagalan,
perancis mengundurkan diri.
Kekalahan
Militer dan Krisis Politik
Dimulailah
serangan Jerman. Menyerbu masuk ke Belanda dan Belgia, menerobos sampai ke
daerah Ardennes pada tanggal 13 mei. Gagalnya usaha Jenderal Weygand untuk
mempertahankan front dari somme sampai Aisne. Terjunnya Italia ke medan perang
pada 10 Juni dengan bergabung dipihak Jerman. Langkah mundur serabutan pasukan
Perancis, hanya dalam selang waktu sebulan, pasukan Perancis yang sebai
kekuatan pertama i Eropa hancur.
Pada tanggal 10 Juni,
pemerintah mengundurkan diri ke Tours, lalu ke bordeaux.Paul Reuynad melakukan
perombakan kabinet, tetapi semua sia sia. Marsekal Pétain, wakil ketua conseil,
seperti juga Weygand mendukung gencatan senjata sejak tanggal 25 Mei. Pétain
menolak penyerahan militer seperti yang dilakukan Belanda dan Belgia, yang
pemerintahannya mengungsi di Inggris. Paul Reynaud, dihadanpan sidang kabinet,
tak berhasil memaksa rancangan pemikirannya dan mengundurkan diri pada 16 Juni.
Pétain dipangil oleh presiden Republik, membentuk pemerintahan dan menyerukan
gencatan senjata yang ditandatangani pada 22 Juni. Pemerintahan yang
berkedudukan di Vichy, mempertahankan 100.000 personil militer. Armada laut
harus dikembalikan ke pangkalan sebelum perang.
- Revolusi Nasional
dan Kaloborasi
a) Berakhirnya
Republik III
Republik runtuh karena prahara, yang disebabkannya
sendiri menurut opini umum. Pierre Laval dan Marsekal Pétain, berhasil
meyakinkan segelintir orang yang tidak setuju. Pada 10 Juli 1940, Assemblée Nationale, mendeklarasikan
“menyerahkan segala kekuasaan pada pemerintah Republik, dibawah kewenangan dan
tanda tangan Marsekal Pétain, dalam memberlakukan, memalui satu atau beberapa
keputusan, konstitusi baru Negara Perancis. Menjamin hak-hak dalam pekerjaan,
keluarga dan tanah air. Konstitusi akan diratifikasi oleh seluruh bangsa dan
dijalankan oleh para majelis”. Negara Perancis lalu menggantikan Republik.
Akibat kekalahan perang, lahirlah sistem pemerintahan baru.
b) Kolaborasi
Menghadapi kekalahan
dan kemungkinan masa depan eropa dikuasi Reich III, pemerintahan Vichy
menjalakan polotik kolaborasi dengan Jerman, yang dipandang sebagai situasi tak
terelakkan dan dilakukan demi melindungi kepentingan Perancis. Sikap ini tidak
menghalangi, bagi sebagian pihak pendukung pemerintahan penguasa, untuk
memperiapkan pembalasan dalam bayangan kebangkitan nasional.
Sebagai negara
berdaulat, yang diakui oleh semua negara, dari Uni soviet-Amerika Serikat,
pemerintahan Vichy ternyata hanya mendaptkan ruang gerak sangat terbatas.
Pemerintahan hanya memiliki 2 kelehihan: aemada laut dan jajahan-jajahan.
Namun, ancaman langsung dari ancaman langsung dari pasukan pendudukan di
wilayah utara dan ketakutan menghadapi penduduk wilayah selatan, menciutkan
angan-angan untuk merdeka dihadapan Jerman. Pada 13 Desember 1940, Laval disingkirkan berhalauan
nasionalis dan digantikan oleh Pierre-Étienne Flandin. Tokoh terakhir ini yang
dicurigai bersimpati kepada Inggris, menyerahkan kedudukannya kepada Laksamana
Darlan menjadi wakit ketua Conseil dan menteri luar negeri. Untuk memenangkan
Jerman, ia menandatangani Protokol Paris. Atas seruan Weygand, pemerintah
menolak meratifikasi perjanjian, namnum sebagian penerapan sudah terlaksana.
c) Revolusi
Nasional
Sehari setelah tanggal
10 Juli 1940, Marsekal Pétain mengambil tugas sebagai kepala negara seta
mencabut jabatan presiden republik. Marsekal Pétain mendirikan pemerintahan
yang pada dasarnya antidemokrasi dan antiliberal. Undang-undang 22 Juli 1940
memberi keleluasaan untuk meninjau keputusan naturalisasi yang dilakukan sejak
1927. Undang-undang 13 Agustus melarang perkumpulan-erkumpulan rahasia.
Undang-undang 3 Oktober 1940 menyingkirkan orang Yahudi jabatan pegawai negeri
dan kerja-kerja kepemimpinan dibidang pers dan indusri. Penetapan status kedua
terhadap orang Yahudi pada tanggal 2 Juni 1941 memperburuk ketetapan pertama
dengan membatasi jumlah orang serta penentuan definisi ras lebih ketat
dibanding undang-undang Jerman.
Pemerintahan yang baru
berupaya mewujudkan “Revolusi Nasional”. Dukungan terhadap pemerintahan ini
datang dari berbagai kalangan bagi para kelompok kalangan, Pétain merupakan
satu-satunya sosok yang mampu mempertahankan harapan-harapan Perancis
pascakekalahan.
Semua pendukung rezim
Vichy yakin bahwa pembaharuan disegala bidang bisa dilakukan tanpa menghiraukan
situasi internasional di sekelilingnya, padahal Jerman tengah menduduki
sebagian besar wilayah negerinya. Dengan tidak menghiraukan gencatan senjata,
Jerman mencaplok beberapa wilayah.
Opini publik pada
mulanya menunjukan dukungan begitu luas terhadap sang Marsekal. Popularitasnya
kemudian merosot dan mengarah kepada kolaborasi. Panggilan kembali Pierre Laval
pada 18 April 1942, menjadi peristiwa menentukan dan berhubung perkembangan dikancah
peperangan, yang kian mengundang keraguan tentang kejayaan Jerman.
- Perancis Merdeka (France Libre) dan Gerakan Perlawanan (Résistance)
a) Awal Mula
Gerakan
De Gaulle adalah ahli
perang kendaraan lapis baja sebelum tahun 1939, yang berpangkat jenderal
brigade sementara. Pada 17 Juni 1940, dia tiba di Inggris dan keesokan harinya
langsung mengeluarkan seruan untuk meneruskan perjuangan. Ia menolak alasan-alasan
para pendukung gencatan senjata. Setelah diakui oleh Inggria sebagai “pemimpin
orang-orang Perancis merdeka”. Ia meulanya hanya memapu menggalang kekuatan
terbatas. Aksi pemboman Inggris terhadap armada angkatan laut Perancis di
pangkalan El-Kebir, untuk mencegah dikuasai Jerman, semakin mengisolasi
kekuatan perancis merdeka, yang gagal dalam serangan atas Dakar.
De Gaulle berhasil
mendapat dukungan jajahan Afrika-Khatulistiwa Perancis, Kamerun, serta
pulau-pulau Perancis di Samudera Pasifik. Pada tanggal 27 Oktober 1940, di
Brazzaville, ia membentuk Majelis Pertahanan kekaisaran Perancis, dilanjutkan
dengan pembentukan Komite Nasional Perancis pada 24 September 1941.
Para pendukung perancis
merdeka sepakat untuk meneruskan perjuangan, menolak “perampasan” kekuasaan
oleh rezim Vichy dan menyatakan kesetiaan pada De Gaulle. Sejak 14 Juli 1942,
penggantian sebutan “France Libre”
(Perancis Merdeka) dengan sebutan France
combattante (Perancis perjuang) menunujukan keterikatan Gerakan Perlawanan
didalam negeri dengan De Gaulle.
b) Perubahan
Keadaan Tahun 1942
Pendaratan pasukan
Anglo-Saxon di Afrika Utara pada 8 November 1942 merupakan tanggal menetukan.
Pasukan Anglo-Saxon sengaja mengesampingkan De Gaulle untuk meraih dukungan
tentara Vichy dan memberi kekuasaan pada Jendral Giraud, tokoh yang bertekad
memerangi Jerman, namun tetep mendukung semangat “Revolusi Nasional”. Pasukan Jerman memasuki wilayah bebas dan armada angkatan
laut Perancis pun menghancurkan diri di Toulon pada 27 November 1942. Sikap
Pétain ini meluluhkan dukungan kelompok opini yang telah berharap agar ia
kembali membawa Perancis ke medan perang.
c) Pemerintahan
Sementara Republik Perancis
De Gaulle merasa dikesampingkan dan
menolak keberadaan “Semangat Vichy” di Afrika Utara. Setelah pembunuhan Darlan
pada malam natal 1942, Giraud naik menjadi pemimpin tertinggi militer maupun
sipil. De Gaulle mencelanya karena tidak memulihkan “undang-undang Republik”
dan mengusulkan agar dibentuk “pemerintahan pusat sementara”. Ia mendapatkan
dukungan dari para perjuang gerakan perlawanan. Majelis menuntut pembentukan
pemerintahan sementara di Algiers dibawah pimpinan De Gaulle. Pada
3 Juni dibentuklah Kometi Pembebasan Nasional Perancis, yang diketuai
bersama-sama oleh Gaulle dan Giraud. Namun, Giraud cepat kehilangan kewenangan
politiknya. De Gaulle membuka
keanggotaan CFLN terhadap wakil-wakil dari berbagai paham. De Gaulle mempersiapkan
pembentukan pemerintahan untuk masa pembebasan.
Sementara itu,
pmerintahan Vichy lambat-laun kehilangan penduduknya. Da;am keadaan terpojok,
makin lama Laval terpaksa makin menyerah pada desakan Jerman. Pada 30 Januari
1943, rezim Vachy memanfaatkan satuan Milisi, badan keamanan berhaluan Fasis
yang bertempur bersama Jerman melawan pejuang gerakan perlawanan. Aksi
perlawanan gerakan gencar. Aksi penindasan, pemboman udara oleh kekuatan
sekutu, kesulitan mendapatkan makanan, inilah suasana menjelang Libération
(Pembebasan).
1 Mei 1968: “Revolusi” Perancis
Mei 1968 adalah nama
yang diberikan pada serentetan protes dan pemogokan umum yang menyebabkan
kejatuhan pemerintahan De Gaulle di Perancis yang terjadi pada bulan Mei dan
Juni 1968. Rentetan kejadian ini memberikan warna tersendiri pada perjalanan
sejarahPerancis modern yang ditandai oleh gerakan perlawanan yang terjadi di
bidang politik, sosial dan budaya terhadap nilai-nilai masyarakat konservatif,
kapitalisme, imperialism dan terhadap kekuasaan (pemerintahan De
Gaulle).Peristiwa yang diawali oleh serentetan pemogokan mahasiswa dan pelajar
di Paris dan kemudian disusul oleh kaum buruh dan seluruh lapisan masyarakat
Perancis tersebut merupakan pergerakan terbesar yang terjadi dalam sejarah Perancis
di abad 20.
Lebih dari sekedar
tuntutan materi dan politis (penggulingan pemerintahan De Gaulle yang berkuasa
sejak 1958), gerakan Mei 1968 lebih merupakan perlawanan terhadap segala bentuk
kekuasaan.Gerakan pelajar dan mahasiswa saat itu menuntut "pembebasan
moral" dan sekaligus menyatakan penolakan terhadap system universitas yang
konservatif, masyarakat konsumtif, kapitalisme, institusi-institusi dan
nilai-nilai tradisional.
Mei 1968 benar-benar
melumpuhkan Negara Perancis selama beberapa minggu. Masa tersebut diwarnai
dengan berbagai debat, pertemuan, diskusi, di berbagai institusi pemerintahan,
perusahaan, sekolah, universitas,teater,di kelompok-kelompok gerakan
kepemudaan, secara formal maupun informal termasuk di jalanan.Sebagian besar
demonstrasi umumnya diwarnai oleh keceriaan. Namun tak jarang
demonstrasi-demonstrasi tersebut juga bersifat kompleks atau bahkan
membingungkan dan malah diwarnai dengan kekerasan. Mei 1968 seringkali
digambarkan sebagai suatu masa ilusirevolusioner dalams emangat yang utopis
untuk mewujudkan suatu perubahan radikal dalam hidup dan masyarakat. Beberapa slogan yang terkenal dari peristiwa Mai 68
memperlihatkan semangat utopis tersebut.
2.1.2
Peristiwa-Peristiwa Mei
Pemogokan Mahasiswa
Setelah peristiwa konflik antara
mahasiswa dan pejabat universitas Paris di Nanterre, kalangan administrasi
menutup universitas pada 2 Mei 1968. Kaum mahasiswa Universitas Sorbonne di
Paris kemudian mengadakan pertemuan pada 3 Mei menentang penutupan tersebut dan
menentang ancaman DO terhadap beberapa mahasiswa aktivis di Nanterre.
Selanjutnya pada Senin, 6 Mei, serikat mahasiswa nasional, the Union Nationale
des Étudiants de France (UNEF), atau berarti serikat nasional mahasiswa
Perancis (UNEF), suatu serikat mahasiswa terbesar pada masa itu dan masih
serikat mahasiswa terbesar hingga kini-beserta serikat pengajar universitas
menyerukan aksi barisan menentang invasi polisi ke Sorbonne. Lebih dari 20.000
mahasiswa, pengajar, dan para pendukung berbaris menuju Sorbonne, yang masih disegel
dan diamakan oleh polisi yang kemudian merespon dengan menyerbu demonstran
dengan pentungan besi. Meskipun sebagian demonstran tercerai berai melarikan
diri, sebagian demonstran lain yang masih bertahan kemudian mendirikan barikade
dengan barang apa saja yang bisa mereka temukan, sementara sebagian lainnya
mulai membalas serangan polisi dengan melempar batu jalanan sampai polisi
terpaksa mundur sementara. Beberapa saat kemudian polisi kemudian kembali serta
menembakkan gas air mata sambil menyerbu barisan demonstran. Ratusan mahasiswa
ditangkap dalam peristiwa ini.
Kaum pelajar kemudian ikut
berpartisipasi dalam peristiwa ini melalui serikat-serikat pelajar yang
menyerukan dukungan mereka pada peristiwa 6 Mei. Haari berikutnya, mereka
bergabung dengan para mahasiswa, pengajar, serta kaum buruh muda yang berkumpul
di Arc de Triomphe (Gerbang Kemenangan) untuk menuntut:
1. Cabut semua kriminalisasi
terhadap mahasiswa yang ditangkap
2. Tarik semua polisi dari kampus
3. Buka kembali kampus Nanterre
dan Sorbonne.
Negosiasi kemudian menemui jalan
buntu dan para mahasiswa kembali ke kampus masing-masing setelah adanya kabar
burung bahwa pemerintah telah membuka kembali kampus-kampus. Namun ketika para
mahasiswa sampai di kampus masing-masing mereka dihadapkan dengan keberadaan
pasukan-pasukan polisi yang masih menduduki kampus dan sekolah-sekolah. Hal
inilah yang kemudian semakin membakar semangat revolusioner mereka.
Berikutnya pada Jumat, 10 Mei,
kerumunan raksasa lainnya berkumpul di Rive Gauche. Saat Compagnies
Républicaines de Sécurité menghalangi mereka lagi untuk menyeberangi sungai,
barisan demonstran kembali membentuk barikadernya, yang kemudian diserbu oleh
pasukan polisi pada 2.15 dini hari seta;ah negosiasi lagi-lagi menemui jalan
buntu. Konfrontasi keduanya yang mengakibatkan ratusan orang ditangkap dan
luka-luka ini berlangsung hingga keesokan harinya. Peristiwa-peristiwa ini disiarkan
secara langsung melalui siaran radio dan televisi. Banyak tuduhan diarahkan
pada polisi dimana mereka dituding melakukan penyusupan dan menggunakan
agen-agen provokator untuk memicu kerusuhan dengan membakar mobil-mobil dan
melempar bom-bom molotov.
Reaksi represif dari aparat pemerintahan dan aparat
kepolisian pada khususnya akhirnya menimbulkan gelombang simpati sangat besar
bagi para aktivis yang terlibat. Banyak penyanyi dan penyair biasa di Perancis
akhirnya bergabung setelah brutalitas dan kekejaman aparat terungkap.
Seniman-seniman dari Amerika juga mulai angkat suara mendukung para pemogok.
Sedangkan kaum komunis dengan setengah hati mendukung kaum mahasiswa karena
mereka menganggap aktivis mahasiswa dalam peristiwa tersebut terdiri dari elemen-elemen
avonturir dan anarkis. Di sisi lain federasi serikat buruh kiri yaitu the
Confédération Générale du Travail (CGT) serta Force Ouvrière (CGT-FO)
menyerukan dilaksanakannya pemogokan massa dan demonstrasi pada Senin 13 Mei.
Lebih dari satu juta orang
kemudian ikut berpartisipasi dalam aksi demonstrasi pada hari itu; sementara
pasukan polisi kalah telak dari segi jumlah personel. Perdana Menteri Georges
Pompidou secara pribadi mengumumkan pembebasan para tahanan dan pembukaan
kembali universitas Sorbonne. Bagaimanapun juga gelombang pemogokan tidak surut
sedikitpun. Sebaliknya kaum demonstran malah makin aktif.
Ketika Universitas Sorbonne kembali dibuka, para
mahasiswa kemudian melakukan aksi pendudukan dan menyatakan bahwa universitas
sorbonne diubah menjadi “universitas rakyat” yang independen”. Opini publik
pada awalnya mendukung kaum mahasiswa namun dengan cepat berbalik menentang
mereka setelah para pimpinan mahasiswa yang diundang tampi dalam televisi
nasional, “bertingkah laku bagaikan kaum utopis tak bertanggung jawab yang
ingin menghancurkan masyarakat konsumtif” Meskipun demikian pada minggu-minggu
berikutnya, kira-kira sebanyak 401 komite aksi kerakyatan didirikan di Paris
dan dimana-mana untuk menampung keluh kesah terhadap pemerintah dan masyarakat
Perancis, termasuk Komite Pendudukan Sorbonne. Daneil Cohn Bendit atau Alain
Krivine, seorang aktivis mahasiswa, mencuat sebagai salah satu tokoh besar pada
saat itu.
Kelas Buruh Bergabung dengan Mahasiswa
Berhari-hari berikutnya, kaum buruh kemudian mulai
menduduki pabrik-pabrik, diawali dengan aksi duduk di Sud Aviation dekat kota
Nantes pada 14 Mei, disusul dengan pemogokan lain di Pabrik onderdil Renault
dekat Rouen, kemudian menyebar ke kompleks manufaktur Renault di Flins di
lembah Seine serta di pinggiran kota Paris di Boulogne-Billancourt. Jumlah
pabrik yang diduduki buruh mencapai 50 pabrik pada 16 Mei dengan 200.000 buruh
menyusul aksi keesokan harinya pada 17 Mei. Angka itu kemudian membengkak
hingga mencapai dua juta buruh mogok kerja pada hari berikutnya dan selanjutnya
mencapai sepuluh juta, atau dua pertiga dari jumlah tenaga kerja di Perancis
yang melibatkan diri dalam pemogokan massa.
Pemogokan-pemogokan ini tidak dipimpin oleh gerakan
serikat buruh; sebaliknya, CGT berusaha sebisa mungkin agar meletusnya
militansi spontan ini disalurkan ke dalam perjuangan untuk menuntut kenaikan
upah dan tuntutan ekonomis lainnya. Padahal buruh merumuskan tuntutan lebih
luas, lebih politis, dan lebih radikal, menuntut pembubaran pemerintah dan pengunduran
diri Presiden de Gaulle, serta dalam beberapa kesempatan lainnya, menuntut
untuk menjalankan sendiri pabrik-pabrik yang mereka duduki. Ketika para
pimpinan serikat buruh berunding dengan asosiasi pengusaha besar untuk
menegosiasikan kenaikan upah sebesar 35% dari upah minimum sebelumnya, serta 7%
kenaikan untuk pekerja lainnya, dan setengah gaji normal selama mogok kerja,
kaum buruh tetap menduduki pabrik-pabrik mereka dan menolak kembali bekerja
serta mengolok-olok pimpinan serikat mereka. Memang pada kenyataannya dalam
gerakan Mei 1968 terdapat banyak “euforia anti serikat buruh” menentang serikat
buruh-serikat buruh umum, yaitu CGT, FO, dan CFDT, yang lebih berkehendak untuk
berkompromi dengan kekuasaan daripada tunduk pada kehendak basis buruh mereka.
Selanjutnya pada 25 dan 26 Mei kesepakatan Grenelle
kemudian ditandatangani di kantor Kementerian Urusan Sosial. Mereka memberikan
kenaikan upah minimum sebesar 25% serta upah rata-rata sebesar 10%.
Tawaran-tawaran ini kemudian ditolak dan pemogokan terus berlangsung. Kelas
buruh dan kaum intelektual terkemuka bergabung dalam solidaritas untuk
perubahan besar dalam hak-hak pekerja.
Berikutnya pada 27 Mei, pertemuan UNEF, yang merupakan
peristiwa paling terkemuka dari rangkaian peristiwa Mei 1968, berlangsung dan
berhasil mengumpulkan sebanyak 30.000 hingga 50.000 orang di Stade Sebastien
Charlety. Atmosfer pertemuan sangat militan dimana para pembicara menuntut
penggulingan pemerintah dan mengadakan pemilu.
Kaum Sosialis melihat adanya kesempatan untuk berlaku
sebagai kompromi antara de Gaulle dan kaum Komunis. Pada 28 Mei, François
Mitterrand dari Federasi Demokratik dan Kiri Sosialis menyatakan bahwa “tidak
ada lagi negara” serta ia siap untuk mendirikan pemerintahan baru. Sebelumnya
secara mengejutkan, ia menerima sebesar 45% suara dukungan pada pemilihan
presiden di tahun 1965. Selanjutnya pada 29 Mei, Pierre Mendès France juga
menyatakan ia siap membentuk pemerintahan yang baru; namun berbeda dengan
Mitterand, ia bersedia mengikutsertakan kaum Komunis. Meskipun kaum Sosialis
tidak memiliki kemampuan seperti Kaum Komunis untuk mengorganisir demo jalanan
secara meluas, mereka didukung oleh 20% populasi rakyat Perancis.
De Gaulle Kabur Keluar Negeri
Pagi hari pada 29 Mei, de Gaulle menunda pertemuan
Dewan Menteri yang dijadwalkan pada hari itu, serta secara diam-diam
memindahkan dokumen-dokumen pribadinya dari Istana Negara. Dia mengatakan pada
anak menantunya Alain de Boissieu “Saya tidak ingin memberi mereka
kesempatan menyerang Istana Negara. Akan sangat disayangkan bila terjadi
pertumpahan darah saat saya membela diri. Karena itu saya memutuskan untuk
pergi; sehinga tidak ada yang akan menyerang istana kosong.” De Gaulle menolak
permintaan Pompidou untuk membubarkan Majelis Nasional karena ia yakin bahwa
partai mereka, Gaullis, akan kalah pada pemilu. Selanjutnya pada 11.00 dia
berkata pada Pompidou, “Saya adalah masa lalu; kau adalah masa depan; saya
menerimamu”. Pemerintah kemudian mengumumkan bahwa De Gaulle akan menuju
kampung halamannya di Colombey-les-Deux-Églises sebelum kembali keesokan
harinya, dan kabar burung kemudian beredar bahwa dia akan menyiapkan pidato
pengunduran dirinya disana. Bagaimanapun juga helikopter kepresidenan mendarat
di Colombey untuk menjemput De Gaulle namun ia sendiri tidak memberi tahu
siapapun kemana dia pergi. Selama lebih dari enam jam tidak ada yang tahu
dimana Presiden Perancis berada. Pembatalan pertemuan kementerian, keberadaan
presiden yang tidak jelas diketahui entah dimana, telah mengguncangkan negara, termasuk
Pompidou, yang sampai berteriak “Dia (De Gaulle) kabur keluar negeri!”
Pemerintah nasional praktis tak lagi berfungsi.
Édouard Balladur kemudian menulis bahwa sebagai Perdana Menteri, Pompidou “dia
sendiri merupakan pemerintahan itu sendiri” sama halnya sebagaimana para
pejabat yang merupakan “sekelompok confabulator yang…” yang percaya bahwa
revolusi segera akan meletus. Seorang kawan perdana menteri bahkan menawarinya
senjata dan mengatakan “kau akan membutuhkannya”; Pompidou menyarankannya untuk
pulang. Terdapat pula laporan yang menyatakan salah satu pejabat bahkan mulai
membakari dokumen, sementara pejabat lainnya mencari tahu seberapa jauh mereka
bisa kabur dengan menggunakan mobil bila mana kaum revolusioner berhasil
mengambil alih suplai bahan bakar. Sementara itu di sisi lain penarikan uang
dari rekening bank menjadi sulit, bensin untuk mobil-mobil pribadi sudah tak
tersedia lagi, dan beberapa orang mencoba mendapatkan pesawat-pesawat pribadi
atau memalsukan KTP.
Pompidou bahkan sempat meminta agar radar militer
digunakan untuk melacak dua helikopter de Gaulle, namun segera menyadari bahwa
de Gaulle kabur menuju markas militer Perancis di Jerman, di Baden-Baden, untuk
menemui Jenderal Jacques Massu. Massu kemudian membujuk De Gaulle untuk kembali
ke Perancis; dengan dukungan militernya, de Gaulle menjadwalkan kembali
pertemuan Dewan Menteri-Menteri untuk keesokan harinya pada 30 Mei, dan kembali
ke Colombey pada pukul enam petang. Istri De Gaulle, Yvonne memberikan
perhiasan keluarga pada putra dan menantunya yang tinggal di Baden, suatu sikap
yang menandakan keluarga De Gaulle menganggap Jerman sebagai pilihan pelarian.
Massu yang mengetahui mengenai runtuhnya kepercayaan diri De Gaulle, terus
merahasiakannya hingga tahun 1982, sementara banyak pengamat yang meyakini
bahwa hilangnya De Gaulle disengaja untuk mengingatkan warga Perancis akan
resiko kehilangan terhadap dirinya. Meskipun hilangnya De Gaulle memang nyata
terjadi dan bukan rekayasa, dampak yang diakibatkannya begitu besar pada Perancis.
Berikutnya pada 30 Mei, sebanyak 400.000 hingga
500.000 demonstran yang dipimpin oleh CGT berbaris di jalanan Paris sambil
meneriakkan yel-yel “Adieu, De Gaulle!” (Selamat Tinggal, De Gaulle!). Maurice
Grimaud, kepala kepolisian Paris, memainkan peran vital dalam mengelakkan
revolusi baik dengan berbicara maupun dengan memata-matai kaum revolusioner
serta meminimalisir penggunaan kekerasan. Meskipun para pimpinan Komunis
membantah bahwa mereka telah merencanakan insurgensi bersenjata, terutama karena
militan ekstrim hanya merupakan minoritas sebanyak 2% dari populasi Perancis,
kaum Komunis Perancis tidak menyangka kekuatan rezim De Gaulle sedemikian rapuh
terbukti dengan kaburnya De Gaulle ke Perancis. (Beberapa pengamat berpandangan
skeptis terhadap kemauan Kaum Komunis Perancis untuk mempertahankan demokrasi
setelah mereka membentuk pemerintahan. Mereka berpandangan bahwa kaum Komunis
Perancis yang “moderat, anti kekerasan, dan pada pokoknya sama sekali
anti-revolusioner” menentang revolusi karena selama ini meyakini bahwa partai
harus memenangkan kekuasaan melalui jalan pemilu legal, bukan konflik
bersenjata yang berpotensi memicu represi balik dari para lawan politik).
2.1.3
Republik ke IV, V dan Presidennya
- Republik IV
Republik Keempat adalah
rezim republik di Perancis dari 27 Oktober 1946-4 Oktober 1958. Ini didirikan
setelah pembebasan Perancis dari pendudukan Nazi (1944-1945). Meskipun krisis
parah dari Republik Ketiga pada 1930-an, itu sebagian besar masih setia dengan
model republic parlementer yang dipaksakan dari 1875.
A.
Republik Keempat
dimulai dengan beberapa permasalahan besar, yaitu:
1. ketidak
stabilan pemerintahan yang diakibatkan oleh konflik antara kaum komunis dan
kaum gaullist (pengikut de Gaulle). Bahkan pemerintah yang sangat popular saat
itu, yang dipimpin Pinay dan Mendes-France, hanya bertahan tidak lebihdari 10
bulan.
2. Pemerintahan
Republik Keempat menghadapi kesulitan financial akibat dari Perang Dunia II
(nilai mata uang franc hanya 1/100 dari nilai tahun 1914). Prancis sangat tergantung
pada hutang luar negeri, terutama dari AmerikaSerikat.
3. Pemerintah
Prancis menghadapi masalah dengan wilayah koloninya di Pasifik, AfrikaHitam
(Afrique Noire), Maroko, Tunisia, Indocina, dan Aljazair.
4. masalah
Aljazair. Prancis tidak bermaksud meninggalkan Aljazair, karena wilayah ini
diatur sebagai layaknya département yang ada di Prancis metropolitaine dan 1/10
penduduknya adalah warga Prancis.
Pertumbuhan perekonomian Perancis pembangunan kembali industrinya tumbuh
pesat pada masa Republik Keempat, namun demikian tercatat dalam sejarah bahwa
Perancis secara konstan mengalami ketidak stabilan politik dan ketidak mampuan
untuk mengambil keputusan yang tegas dalam ranah yang kontroversial — di
antaranya yang paling terkemukaadalah masalah dekolonialisasi.
Republik keempat terjadi antara tanggal 27 october 1946 sampai 4 octobre
1958. Perdana Mentri yang terkenal waktu
itu ialah Charles De Gaulle yang mencetuskan ideology Gaullisme.
- Republik V
Republik
V memiliki kekuasaan Presiden lebih diperkuat. Pada umumnya pemerintahan pada
saat itu menganut sistem semi-presidensil, yaitu Presiden yang memerintah
dibantu oleh Perdana Menteri. Perdana menteri mengurusi segala hal yang di
dalam negeri, sedangkan Presiden hanya
mengurusi urusan luar negeri.
Pempin pertama Republik v adalah Charles de Gaulle berusaha
mempersatukan negara sementara mengakhiri perang. Perang Aljazair dan perang
sipil Perancis-perancis yang berlangsung di ibukota Aljir, berakhir dengan
negosiasi damai tahun 1962 yang membawa kemerdekaan Aljazair (wikipedia Bebas)
Pada
saat itu terjadi peristiwa Dekolonisasi
:
Dekolonisasi adalah suatu gerakan untuk menentang kolonial atau kekuasaan
bangsa-bangsa Eropa, atau bangkitnya bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk menentang
kekuasaan bangsa Eropa yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan.Dekolonisasi
dimulai dengan gerakan menentang penjajah dengan berbagai cara kemudian
dilanjutkan dengan proses kemerdekaan kemudian lahirlah negara- negara baru di
kawasan Asia-Afrika
Pemberontakan di Aljazair segera dimulai
setelah kemerdekaan Indochina.Pemerintah pada awalnya berhasil mengetahui
pemberontakan itu, tetapi metode penyiksaan yang dilakukan oleh militer
Perancis dan kekuatan keamanan lainnya menyebabkan skandal memalukan yang luar
biasa ketika dipublikasikan.Pelaksanaan wajib militer juga telah menyebabkan
perang itu menjadi perang yang sangat memecah belah masyarakat.Ketika tentara
Perancis mengalami kemenangan dari sudut pandang militer, sebagian besar
masyarakat publik mempertanyakan moralitas mereka dalam menangani koloni-koloni
Perancis di luar negeri.
Masalah ketidakstabilan dan
ketidakefektifan dari Republik Keempat mencapai puncaknya pada tahun 1958,
ketika pemerintahan masa itu bermaksud untuk bernegosiasi dengan para
nasionalis Algeria. Unsur-unsur sayap kanan di Tentara Perancis, dipimpin oleh
Jendral Jacques Massu menahan penguasa di Aljir dan mengancam akan melakukan
serangan parasut ke Paris jika Charles de Gaulle, sang pahlawan Perang Dunia
II, tidak ditempatkan untuk memimpin Republik. De Gaulle pun naik memimpin
dibawah prakondisi bahwa sebuah konstitusi yang baru harus dibuat dengan
kekuasaan presidensial yang sangat besar, di mana eksekutif tunggal (di antara
yang pertama adalah De Gaulle sendiri) akan memerintah selama periode tujuh
tahun.
Peristiwa 16 Mei
Krisis mahasiswa yang disebabkan
kekhawatiran akan digunakan sistem seleksi serta aspirasi kurang jelas untuk
perubahan masyarakat, mengakibatkan krisis sosial. Aksi-aksi mogok melumpuhkan
kegiatan-kegiatan seluruh negeri dan bermuara pada krisis politik .
pemerintahan, yang kelihatan tidak mampu berbuat apa-apa, pada satu waktu
sepertinya mau jatuh. Melalui beberapa kata yang di ucapkan di radio 30 Mei, de
Gaulle menguasai keadaan kembali dan membubarkab Asséemée. Demikian hilangnya
harapan sebuah revolusi dan perubahan sistem pemerintahan. Pada saat itu pula
de Gaulle mengundurkan diri setelah memenangkan pemilihan referendum. Dia jatuh
akibat krisis institusi-institusi negara dengan menuntut kebebasan yang
sepenuhnya, juga terhadap bentuk-bentuk wewenangkan tradisional.
3. Beberapa orang yang pernah memimpin Perancis
Charles de Gaulle (1959-1969) :
Pada
pecahnya Perang Dunia Kedua de Gaulle mengambil alih komando pasukan tank -5
Angkatan Darat di Alsace . namun kekurangan dukungan di udara , de Gaulle
membuat dampak kecil pada menghentikan serangan Jerman .De Gaulle lebih sukses
di Caumont ( Mei 28 ) ketika ia menjadi satu-satunya komandan Perancis untuk
memaksa Jerman untuk mundur selama Invasi Jerman Perancis .
Sedangkan sebagai Presiden Franklin
D. Roosevelt di Amerika Serikat yang diakui Vichy Perancis Winston Churchill
menolak dan didukung de Gaulle sebagai pemimpin dari "Free Perancis "
. Henri -
Philippe Petain menanggapi dengan mencela de Gaulle . Pada 4 Juli 1940,
pengadilan militer di Toulouse menjatuhkan hukuman in absentia untuk empat
tahun penjara . Pada kedua pengadilan militer pada 2 Agustus 1940 , menjatuhkan
hukuman mati .Diapun melakukan upaya-upaya untuk menyatukan gerakan perlawanan
di Perancis.
De Gaulle
mencapai Perancis dari Aljazair pada 20 Agustus 1944 . De Gaulle dan Divisi
lapis baja ke-2 nya diizinkan untuk bergabung dengan Angkatan Darat Amerika
Serikat ketika memasuki Paris pada 25 Agustus. Pada 13 November 1945 , Majelis
Konstituante pertama dengan suara bulat terpilih de Gaulle sebagai kepala pemerintah
Perancis . Dia diadakan sampai mengundurkan diri pada tanggal 20 Januari 1946. Dia kemudian membentuk kelompok sayap kanan , Rally Rakyat
Perancis ( RFP ) . Setelah sukses awal itu menurun dalam popularitas dan de
Gaulle meninggalkannya pada tahun 1953 dan itu dibubarkan dua tahun kemudian.
De Gaulle memutuskan bahwa Perancis harus memiliki bom atom sendiri dan
berulang kali diblokir upaya Inggris untuk bergabung dengan Masyarakat Ekonomi
Eropa . Pada tahun 1966
de Gaulle menarik diri Perancis dari komando terpadu of NATO militer .
Setelah kerusuhan mahasiswa melawan
pemerintah dan hasil negatif dalam referendum , de Gaulle mengundurkan diri
dari kantor pada bulan April , 1969. Dalam pensiun ia menyelesaikan memoarnya.
Charles De Gaulle meninggal pada 9 November 1970 .
Georges Pompidou (1969-1974)
Associate of
Letters menguasai kehormatan permintaan ke Dewan Negara dan mantan CEO Bank Rothschild, ia
menjadi anggota Dewan Konstitusi 1959-1962 dan
menempati selama presiden Charles
de Gaulle, kantor
Perdana Menteri April 14, 1962
sampai tanggal 10 Juli 1968.
Dia terpilih sebagai Presiden ke-19 dari Republik Perancis, selama pemilihan presiden tahun 1969, dengan 58,21% suara, menghadap
Alain Poher, 15 Juni 1969. Ia menjabat sebagai Presiden Republik dari 20 Juni 1969 sampai kematiannya pada tanggal 2 April 1974. Ini tetap, sampai hari ini, satu-satunya presiden Republik Kelima, yang mandatnya terganggu
oleh kematian.
Setelah
kegagalan 1969 referendum , de Gaulle mengundurkan diri dan Pompidou terpilih
sebagai presiden Perancis. Dalam pemilihan umum 15 Juni 1969, ia mengalahkan
Presiden sentris Senat dan Penjabat Presiden Alain Poher dengan lebar margin (
57 % -42 % ). Meskipun Gaullist , Pompidou lebih pragmatis daripada de Gaulle ,
terutama memfasilitasi aksesi dari Inggris untuk Masyarakat Eropa pada tanggal
1 Januari 1973. Dia memulai rencana industrialisasi dan memulai proyek
Arianespace , serta proyek TGV , dan ditindaklanjuti program nuklir sipil
Perancis . Dia skeptis tentang program " New Masyarakat " Patih ,
Jacques Chaban Delmas - . Pada tahun 1972 , Chaban Delmas - digantikan oleh
Pierre Messmer , sebuah Gaullist lebih konservatif .
Sementara oposisi sayap kiri yang diselenggarakan sendiri dalam mengusulkan
Program umum sebelum pemilihan legislatif 1973, Pompidou melebar keluar "
mayoritas presiden " nya dengan memasukkan partai-partai pro - Eropa
Sentris .
Waktu Pompidou di kantor ditandai dengan upaya terus-menerus untuk
memodernisasi ibukota Perancis . Hal ini dapat dilihat melalui konstruksi tentang
sebuah museum seni modern , Pusat Beaubourg ( berganti nama Centre Pompidou
setelah kematiannya ) , di tepi daerah Marais Paris . Upaya lain pada
modernisasi termasuk meruntuhkan pasar udara terbuka di Les Halles dan
menggantinya dengan pusat perbelanjaan dengan nama yang sama , membangun
Montparnasse Tower, dan membangun sebuah jalan tol di tepi kanan sungai Seine .
Valéry Giscard d'Estaing (1974-1981)
Pada
tahun 1974, Giscard terpilih Presiden Perancis pada 48, presiden termuda ketiga
dalam sejarah Perancis, setelah Louis Napoleon Bonaparte dan Jean
Casimir-Perier . Dia berjanji "perubahan dalam kontinuitas". Dia
membuat keinginan yang jelas untuk memperkenalkan berbagai reformasi dan
modernisasi masyarakat Perancis, yang merupakan bagian penting dari
kepresidenannya. Ia misalnya berkurang 21-18 pada usia mayoritas dan mendorong
pengembangan TGV jaringan kereta api berkecepatan tinggi dan Minitel ,
prekursor Internet. Pada tahun 1975, ia mengundang kepala pemerintahan dari
Jerman Barat, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat untuk pertemuan
puncak di Rambouillet, untuk membentuk Kelompok Enam (sekarang G8, termasuk
Kanada dan Rusia) kekuatan ekonomi utama.Dia mengejar suatu kursus
kontroversial dalam kebijakan luar negeri. Pada tahun 1977, di Lamantin
Opération, ia memerintahkan jet tempur untuk menyebar di Mauritania dan pergi
berperang melawan Polisario gerilyawan pertempuran melawan Mauritania
pendudukan militer dari Sahara Barat. Paling kontroversial, bagaimanapun,
adalah keterlibatannya dengan rezim Bokassa dari Republik Afrika Tengah dan
dengan skandal penyelundupan berlian yang melibatkan diktator, dimana dia
secara pribadi mendapat keuntungan. Valéry Giscard d'Estaing pada awalnya teman
penguasanya, Jean-Bedel Bokassa, ia diberikan rezim Bokassa dengan dukungan
banyak keuangan dan militer. Dalam kebijakan rumah, reformasi presiden khawatir
para pemilih konservatif dan Gaullist partai. Sebuah persaingan muncul dengan
perdana menteri Jacques Chirac, yang mengundurkan diri pada tahun 1976. Raymond
Barre , yang disebut "ekonom terbaik di Prancis", menggantikannya.
Dia memimpin kebijakan kekerasan dalam konteks krisis ekonomi (Rencana Barre).
Pengangguran meningkat. Tanpa diduga, koalisi sayap kanan memenangkan pemilu
legislatif 1.978 . Namun demikian, hubungan dengan Chirac, yang telah
mendirikan Rally untuk Republik (RPR), menjadi lebih tegang. VGE bereaksi
dengan mendirikan pusat-hak konfederasi, yang Uni bagi Demokrasi Perancis
(UDF).Giscard dikalahkan dalam pemilihan presiden tahun 1981 oleh Mitterand.
Sejak itu, Giscard selalu dikaitkan kekalahannya Chirac, dan dia secara luas
dikatakan membenci Chirac. Tentu saja, pada banyak kesempatan, Giscard
mengkritik kebijakan Chirac, meskipun mendukung koalisi Chirac yang mengatur.
Setelah kekalahannya, Giscard pensiun sementara dari
politik. Pada tahun 1984, ia kembali duduk di parlemen dan memenangkan presiden
dari dewan daerah Auvergne . Dalam posisi ini, ia mencoba untuk mendorong
pariwisata ke région, mendirikan "Pusat Vulkanologi Eropa" dan taman
Vulcania. Setelah kekalahannya dalam pemilihan daerah bulan Maret 2004, ia
memutuskan untuk meninggalkan politik partisan dan mengambil tempat duduknya di
Mahkamah Konstitusi sebagai mantan presiden Republik.
François Mitterrand (1981-1995)
Presiden ke-21 dari Perancis dan ex officio Co
-Prince of Andorra , melayani dari tahun 1981 hingga 1995 . Dia adalah terlama
Presiden Perancis dan , sebagai pemimpin Partai Sosialis , angka pertama dari
kiri Presiden terpilih di bawah Republik Kelima .
Mencerminkan
pengaruh keluarga , Mitterrand memulai kehidupan politik Katolik kanan
nasionalis . Ia menjabat di bawah Rezim Vichy di tahun-tahun yang sebelumnya.
Selanjutnya, bagaimanapun , ia bergabung dengan Resistance , pindah ke kiri ,
dan menduduki jabatan menteri berulang kali di bawah Republik Keempat . Ia
menentang pendirian de Gaulle Republik Kelima . Meskipun pada saat tokoh
politik terisolasi , Mitterrand dikalahkan saingan untuk menjadi pembawa
standar kiri dalam setiap pemilihan presiden 1965-1988 , kecuali 1969 .
Presiden terpilih dalam pemilihan presiden Mei 1981, ia terpilih kembali pada
tahun 1988 dan menjabat sampai 1995 .
Mitterrand
diundang Partai Komunis ke dalam pemerintahan pertamanya , langkah
kontroversial pada saat itu . Dalam acara tersebut , Komunis kotak sebagai
mitra junior dan , daripada mengambil keuntungan , melihat dukungan mereka
mengikis . Mereka meninggalkan kabinet pada tahun 1984 . Pada awal masa jabatan
pertamanya , Mitterrand mengikuti program ekonomi yang radikal , termasuk
nasionalisasi perusahaan-perusahaan kunci , tapi setelah dua tahun , dengan
ekonomi dalam krisis , ia berbalik arah . Kebijakan luar negeri dan pertahanan dibangun di atas para pendahulu
Gaullist nya . Kemitraan dengan Kanselir Jerman Helmut Kohl maju integrasi
Eropa melalui Maastricht Treaty , tetapi ia menerima reunifikasi Jerman enggan
. Selama waktunya di kantor dia adalah seorang promotor yang kuat dari budaya
dan menerapkan berbagai mahal " Grands Projets " . Dia dua kali dipaksa
oleh hilangnya mayoritas parlemen menjadi " hidup bersama pemerintah
" dengan lemari konservatif yang dipimpin masing-masing oleh Jacques
Chirac ( 1986-88 ) , dan Édouard Balladur ( 1993-95 ) . Kurang dari
delapan bulan setelah meninggalkan kantor , Mitterrand meninggal akibat kanker
prostat ia berhasil menyembunyikan sebagian besar dari kepresidenannya .
Selain
membuat kiri Perancis pantas dipilih , Mitterrand memimpin kebangkitan Partai
Sosialis untuk dominasi kiri , dan penurunan Partai Komunis sekali - perkasa (
sebagai bagian dari suara rakyat di babak presiden pertama , Komunis menyusut
dari puncak dari 21,27 % pada tahun 1969 menjadi 8,66% pada tahun 1995 , pada
akhir masa jabatan kedua Mitterrand , dan menjadi 1,93 % pada pemilu 2007 ) .
Jacques
Chirac (1995-2007)
Jacques René Chirac (lahir di Paris, Perancis, 29 November 1932; umur 81 tahun) adalah politikus dan mantan Presiden Republik
Perancis. Ia menjabat
pada periode 17 Mei 1995-16 Mei 2007. Ia kembali pada tahun 2002 lewat pemilu presiden dua putaran. Masa jabatan kepresidenannya
berakhir pada tahun 2007. Selain sebagai presiden, ia juga menjabat ex officio Ko-Pangeran Andorra da Grand Master Légion d'honneur. Ia
digantikan oleh Nicolas Sarkozy pada tanggal 6 Mei 2007.
Chirac lahir di Paris pada tahun 1932. Setelah belajar di Institut d'Etudes Politique
de Paris dan École
Nationale d'Administration, Jacques Chirac kariernya sebagai pegawai negeri
yang berjabatan tinggi, dan tak lama kemudian terjun ke dunia politik. Sejak itu ia telah menduduki berbagai jabatan
senior, seperti Menteri Pertanian, Perdana Menteri, Wali kota Paris, dan akhirnya Presiden Perancis.
Pada 1956, ia menikah dengan Bernadette Chodron de Courcel, dan memperoleh dua orang anak perempuan,
Laurence dan Claude. Claude telah lama menjadi
asisten pribadinya dan pembantunya dalam urusan hubungan masyarakat.
Chirac adalah seorang Katolik Roma
Chirac dan istrinya Bernadette secara tak
resmi mengangkat anak seorang manusia perahu,
Anh Dao Traxel, yang mereka ajak tinggal di rumah mereka pada 1979,
ketika Anh Dao berusia 21 tahun.
Pada tanggal 16 Desember 2011, Jacques Chirac dinyatakan bersalah pada kasus
penyelewengan kekuasaan dan penggelapan dana saat menjabatWali Kota Paris tahun 1997-1995. Hakim memvonis Chirac 2 tahun penjara.
2007-2012 Nicolas Sarkozy
Presiden Republik Perancis ke-23, yang terpilih pada 6 Mei 2007 setelah keunggulan Partai
Sosialis atas Ségolène Royal dalam babak kedua pemilu 2007. Sebelum menjadi presiden, ia adalah ketua partai Uni Pergerakan Populer (UMP) wing kanan. Di bawah pemerintahan Jacques Chirac, ia menjabat Menteri
Urusan Dalam Negeri dalam kabinet Jean-Pierre
Raffarin (UMP) yang kedua kali masa pemerintahan (Mei 2002-Maret
2004). Ia juga menjabat Menteri Keuangan dalam pemerintahan Raffarin (Maret 2004-Mei 2005) dan
kembali menjabat Menteri Urusan Dalam Negeri dalam pemerintahan Dominique de
Villepin(2005-2007). Sarkozy juga
presiden Dewan Jenderal departemenHauts-de-Seine pada periode 2004-2007 dan Walikota Neuilly-sur-Seine,
Ia adalah anak kedua dari Paul Sarközy de
Nagy-Bocsa, seorang Hongaria, dan Andrée Mallah, seorang perempuan Perancis.
Nicolas seringkali dijuluki Sarko.
Sejak 2007, ia menjadi pemimpin partai sayap kanan UGR. Pada 14 Januari 2007, ia terpilih sebagai kandidat presiden dalam pemilu presiden 2007 dari partai Uni Pergerakan Popular (UMP) yang konservatif. Mayoritas
responden mengatakan bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk menjadi presiden
meskipun 51% menyatakan kekhawatiran. Ia terpilih menjadi Presiden Perancis
pada tanggal 6 Mei 2007.
Di pihak lain, ambisi kepresidenan Sarkozy
tidak disetujui oleh Chirac. Chirac tadinya berharap untuk mempromosikan Alain Juppé sebagai penggantinya. Namun rencana ini berantakan ketikaAlain Juppé dinyatakan bersalah oleh pengadilan
kriminal Nanterre karena melakukan korupsi pada Januari
2004. Setelah itu Chirac mulai mendorong Dominique de Villepin. Villepin menjadi populer di Perancis karena dengan tajam mengungkapkan
tantangan Perancis terhadap perang Irak pada 2003. Namun popularitas ini hancur
sama sekali karena tindakan Villepin yang tidak cermat dalam menangani
pembaruan CPE dan karena tuduhan keterlibatannya dalam skandal Clearstream. Michelle Alliot-Marie, juga seorang anak mas Chirac,
mengundurkan diri pada Desember 2006.
Ambisi-ambisi Sarkozy menghadapi oposisi sayap kiri yang
kuat. Ia
digambarkan sebagai seorang aktor
politik yang "merasa nyaman dengan bisnis besar." Kaum kiri juga
telah menyatakan bahaw Sarkozy telah memberikan pengurangan
pajak kepada kaum kaya
dan perusahaan-perusahaan, dan bahwa ia memanfaatkan kekhawatiran warga akan
keamanan dan menggunakan polisi hanya untuk publisitas belaka. Kaum kiri
sebelumnya terpecah-belah, seperti yang terlihat dalam kekalahan Lionel
Jospin pada pemilihan
kepresidenan 2002. Namun, pemilihan Ségolène Royalsebagai calon partai Sosialis untuk
pemilu 2007 kemungkinan sekali akan mencegah perpecahan baru.
François Holland
François
Gérard Georges Nicolas Hollande,lahir 12 Agustus 1954. Dia adalah
seorang politikus Perancis yang terpilih sebagai Presiden Perancis. Ia
terpilih sebagai Presiden Perancis pada tanggal 6 Mei 2012, mengalahkan
presiden Nicolas Sarkozy.
Berikut kebijakan François Hollande:
a)
Menekan tingginya angka pengangguran . Hollande memperkerjakan 60.000
guru dalam masa jabatannya, sejalan dengan penciptaan 150.0000 lapangan kerja.
b)
Menjanjikan anggaran belanja negara
yang berimbang
c)
Mengajukan pajak 75 persen bagi mereka yang memiliki pendapatan diatas 1 juta euro
( 11, 7 milyar) pertahun.
d)
Menarik pasukan Prancis dari Afghanistan hingga akhir tahun ini serta hanya akan mengintervensi urusan negara lain
dibawah mandat yang diberikan PBB.
e)
Model Nordik . Model Nordik ini lebih berwajah social humanais.
Perekonomiandunia tidak dapat lepas dari inovasi dan renovasi kehidupan sosial.
Dimana pengeluaran pemerintah sepenuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut ciri-ciri Model Nordik :
·
Mengutamakan
kepentingan publik
·
Hak kepemilikan
yang kuat berbasis kontrak dan kemudahan menjalankan bisnis
·
Skema pensiunan
publik yang memadai
·
Rendahnya
hambatan perdagangan bebas yang dikombinasi dengan resiko yang ditanggung
bersama
·
Sedikitnya
regulasi dalam pasal produk
·
Tingkat korupsi
yang rendah
·
Keanggotaan pada
serikat yang tinggi
·
Pengeluaran
pemerintah yang sangat tinggi
·
Beban pajak atau
penerimaan pemerintah dari pajak termasuk paling tinggi didunia.
DAFTAR PUSTAKA
Charpentier, Jean & François Lebrun (2011). Sejarah Perancis: Jakarta : Gramedia
Kamilia,
Mazaya. http://mazayakamilia.wordpress.com/2013/04/29/le-georges-pompidou-pompidou-center/http://mazayakamilia.wordpress.com/2013/04/29/le-georges-pompidou-pompidou-center/
04:50pm
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
ReplyDeleteNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
ReplyDeletejual viagra
viagra asli
obat kuat viagra
viagra jakarta
obat kuat jakarta
pil biru
toko viagra
viagra usa
viagra original
obat viagra
obat kuat viagra
viagra asli
toko viagra
viagra
viagra asli
jual viagra
jual obat kuat viagra asli
Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Le Marais, daerah yang modis, dengan museum, perpustakaan dan sekolah, yang dikelilingi toko-toko pakaian terbaik, tempat makan dan galeri seni moderen.
ReplyDeleteSaya mencoba menulis blog tentang Le Marais, semoga anda juga suka http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/11/paris-di-le-marais.html